Berawal dari membantu usaha keluarga, “Jadi saya putuskan untuk membuat produk yang fresh, yang bisa membuat konsumen lebih leluasa dalam mendesain/menggambar pakaian mereka, Urai Achmad Mursyid Noor founder Pengu Ink
Memiliki orangtua yang menggeluti dunia usaha, akhirnya Achmad Mursyid Noor diminta untuk ikut membantu dalam usaha keluarga. Namun tidak sampai di situ, akhirnya ia juga tertarik untuk mempunyai usaha sendiri agar bisa merealisasikan ide yang ia miliki sendiri.
Selain itu, ternyata ada alasan lain yang membuat pria yang biasa disapa dengan panggilan Ocid ini ingin membuka usaha sendiri, yakni karena rasa "kesal" dengan kebiasaan masyarakat yang terus-terusan konsumtif, tapi kebanyakan masih memprioritaskan produk-produk impor. Itulah alasan kenapa ingin memulai sebuah usaha yang bisa menghasilkan produk sendiri, dan tentunya agar masyarakat tahu kalau produk buatan Indonesia juga bisa dipertimbangkan dari segi kualitas.
Kalau ditanya kenapa bikin usaha ini? Ocid juga sebelumnya sudah pernah mencoba usaha di bidangtextile printing, namun kurang puas dengan hasil akhirnya. Hal ini dikarenakan masih terbatas pada proses dan media yang ingin diolah.
“Jadi saya putuskan untuk membuat produk yang lebihfresh, yang bisa membuat konsumen lebih leluasa dalam mendesain/menggambar pakaian mereka, jadi tidak terbatas hanya pada satu media, asalkan masih terdapat serat kain, cat masih bisa diaplikasikan. Fungsinya sangat universal, bisa untuk kaos, sepatu, tas, bantal, gordyn, ataupun taplak meja juga bisa”, ujarnya.
Pria lulusan S1 IT Binus ini mulai memasarkan produknya tahun 2016, namun sebenarnya ide dalam dirinya untuk membuka usaha tersebut hampir setahun sebelumnya. Siapa sangka usaha yang dimulai dan dijalankan oleh dirinya sendiri bermodalkan sangat minim, “kira-kira sekitar 500 ribu lah, dan memang dari awal diniatkan ingin memulai usaha dengan modal yang sangat kecil”.
Untuk sekarang ini Ocid belum memiliki karyawan, karenavolume penjualan masih bisa di-handle sendiri. Usahanya ini pun sampai saat ini masih dikelola sendiri, dari mulai desain packaging, desain produk, produksi, penjualan, semuanya sendiri. Karena juga mau tau dulu apa saja yang banyak diminati oleh para konsumen.
Visi Ocid dalam mendirikan usaha yakni untuk menciptakan usaha di bidang craft terbesar di Indonesia dan merambah dunia internasional, sedangkan misinya ialah dapat terus berinovasi dalam menghasilkan produk serta menghasilkan lapangan pekerjaan baru.
Dalam hal berbinis dan membuka usaha, tentu memiliki suka dan duka. “Sukanya sih senang kalau customer udah kasih feed back yang bagus-bagus, misal bilang ”packagingnya bagus", "hasil catnya oke". Karena banyak juga yang puas, lalu repeat order”. Lantas dukanya yang pernah ia alami yaitu harus menjawab pertanyaancustomer yang aneh-aneh, atau minta barangnya cepat dengan alasan urgent.
Pernah pula bermasalah dengan kemasan, saat sedang menerima banyak pesanan, ternyata kemasan habis dan ingin restock, namun dibilang tokonya udah tidak menjual kemasan yang biasa dipakai untuk produk Pengu Ink. “Rasanya pikiran langsung galau, takut tidak bisa memenuhi pesanan, karena tidak mau mengecewakan pelanggan, dan pastinya hilang kesempatan mendapat uang, hehee...”
![]() |
Pada awalnya Ocid hanya menjual 1 set isi 6 botol/warna dengan harga Rp 95.000, tapi belakangan mulai dijual satuan dengan harga Rp 20.000 untuk memenuhi kebutuhan konsumen, agar lebih fleksibel.
Ocid sendiri memang memiliki beberapa keinginan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Salah satu keinginannya ialah bisa membuat sekaligus menjual ide yang sekarang menjadi usahanya. Selain itu target kedepan yang ingin dicapainya dalam usaha bisnisnya tersebut ialah dapat menjangkau lebih banyak lagi konsumen, dan membangkitkan minat kreatif masyarakat Indonesi, serta menghasilkan banyak kreasi produk baru.
Tidak hanya itu, Ocid mengatakan bahwa usaha Pengu Ink-nya ini akan merilis produk baru, yaitu model semprot yang bisa memberikan efek hasil desain berbeda, dan ternyata juga sudah ada target produk lainnya yang mungkin tidak lama lagi akan dipasarkan.
Ocid dalam memasarkan produknya saat ini masih menggunakan media online instagram. “Tapi ke depannya ia akan coba masuk untuk mencari reseller exclusive dan ke toko ATK retail di Jakarta agar produknya bisa menjangkau lebih banyak konsumen”, tutupnya.


