Aku merindukannya. Teramat rindu tawanya, teramat rindu candanya. Dia selalu menari indah dalam ingatanku. Dia selalu hadir ditidur lelapku. Dia orang yang membunuh semua waktuku. Hanya untuk sekedar memikirkannya, mengkhawatirkannya dan membayangkan senyumnya

Minggu, 06 Agustus 2017

Bukan Lamborghini, Raffi dan Nagita Naik Helikopter Ke Gala Premiere Film Rafathar


Sabtu, 5 Agustus 2017 merupakan hari bersejarah bagi keluarga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Mengapa??? Pasalnya di hari tersebut ia mengadakan acara launching film Rafathar di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Acara tersebut dibanjiri oleh pengunjung yang tentu bukan hanya ingin melihat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, tetapi juga aa baby (panggilan untuk Rafathar) yang sudah tumbuh besar serta menggemaskan. Yaa... kapan lagi, biasanya mereka hanya bisa melihat Rafathar melalui akun instagram atau televisi, kemarin hadir di hadapan para pengunjung.

Raffi Ahmad, aktor muda multitalenta ini memang dikenal pekerja keras. Sepak terjangnya di dunia televisi dari dulu hingga kini memang bisa kita acungkan jempol. Namun kali ini dirinya mencoba untuk membuat film bertema keluarga dan komedi. Filmnya yang berjudul Rafathar digarap oleh Umbara Brothers yang tentunya akan tayang serempak pada 10 Agustus 2017 nanti. Raffi mengaku bahwa film Rafathar dibuat sebenarnya bukan karena alasan agar sang anak mengikuti jejaknya ke dunia entertainment, melainkan untuk kado Rafathar di hari ulang tahunnya yang ke 2.

"Sebelum membuat film Rafathar saya mengingat film luar negeri tebtang bayi ajaib. Terus saya disuksi sama Anggi Umbara. Akhirnya mereka setuju untuk membantu saya membuat film Rafathar ini. Lagi pula kan film tentang bayi ajaib memang belum ada di Indonesia. Titambah lagi film ini bisa dinikmati oleh semua kalangan", tambahnya.

Tidak cukup dengan ratusan pengunjung yang membanjiri gedung di bilangan Thamrin itu. Yang lebih membuat saya tidak menduga-duga, Raffi yang juga dikenal sebagai pengoleksi mobil mewah kali ini ia tidak menggunakan salah satu mobil mewah yang sering ia banggakan. Raffi, Nagita dan Rafathar justru hadir menggunakan helikopter ke Gala Premiere Film Rafathar. Terlihat Raffi dan keluarga kecilnya itu turun dengan menggunakan pakaian serba merah dan putih. Selain itu di dalam heli juga tampak turun seorang stand up komedian ternama, Raditya Dika.

Dengan antusias para pengunjung kemarin sudah cukup membuktikan bagimana mereka penasaran dan ingin menonton film Rafathar. Bagaimana denganmu??? Dari tayangan trailer aja sudah lucu, gimana kalau full movie-nya. Gak percaya??? Nih lihat trailer-nya


Kamis, 03 Agustus 2017

Kajian Utama 1: Fachrul Alamsyah, Memajukan Dusun yang Tertinggal dengan Gubuk Baca


Setelah bertahun-tahun pergi berpetualang ke berbagai daerah karena sejati dirinya yang memang sangat mencintai alam, Fachrul Alamsyah akhirnya pulang ke kampung halamannya di Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tidak hanya sampai di situ, ia pulang dengan membawa tujuan untuk memajukan dusunnya yang tertinggal. Lalu ia mulai unntuk mewujudkan mimpinya dengan mengembangkan gubuk baca bagi anak-anak di dusunnya.

Saya nekat untuk mencoba hubungi beliau dengan modal mencari kontak beliau karena ingin tahu sepak terjang bagaimana gubuk baca itu dapat berdiri dan berjalan sampai saat ini. Melakukan wawancara mengenai GBLN dengan Fachrul melalui aplikasi chatting, hal ini saya lakukan dikarenakan adanya jarak yang cukup jauh untuk mengunjungi beliau ke kampung halamannya. Sempat merasa khawatir chattingan tidak akan dibalas akhirnya saya bisa menepis itu semua. Yaa... sata berhasil berkomunikasi dengan beliau dan tanya jawab sedikit mengenai gubuk baca yang ia dirikan. Merasa kagum akan sosoknya yang peduli dengan orang banyak tentu menjadi inspirasi saya dan juga untuk banyak orang.

GBLN (Gubuk Baca Lentera Negeri) ini sebenarnya berasal dari kegelisahan akan suatu pergerakan dimana Fachrul ingin melakukan pergerakan dengan sasaran anak kecil. Kenapa anak kecil??? Menurutnya anak kecil itu adalah penerus, dan generasi yang kelak menjadi leader bagi masyarakat maupun dirinya sendiri.

GBLN itu didirikan pada awal september 2014 di Jabung, Kab Malang, Jawa Timur. GBLN beroperasi di Dusun Gunung kunci yang jaraknya 4 kilometer dari jabung, “jadi disana itu langkah awal kami dalam mengemban misi perbaikan pendidikan”, ujar Fachrul. Alhamdulillah, sampai saat ini Jumlah anggota GBLN sudah lebih dari 200 orang. Pengelola GBLN itu sendiri adalah semua anggota yang tergabung di dalamnya, yang jelas mereka menyebutnya sahabat lentera. GBLN pun sering menerima bantuan dari para donatur dalam bentuk apapun.
“Apapun (entah buku cerita, buku pelajaran, permainan tradisional, dan sebagainya) ya ada saja. Yang penting kami niatnya bikin pergerakan supaya manfaat, entah ada donatur apa tidak, ada uang apa tidak kami yang bakal tetep gerak”, sambungnya.

Tentu ada suka dan dukanya menjadi anggota sahabat GBLN. Sukanya yang jelas bisa bertemu dan menjalin tali persaudaraan dengan orang banyak. Perlu diketahui di dusun tempat GBLN berdiri, mereka cukup prihatin pada kesadaran masyarakat disana khususnya pada pendidikan anak karena sejauh pantauan Fachrul disana hanya ada satu MI (Setara dengan SD) dan satu TK Paud dan jadi setelah lulus dari MI 80% lebih tidak melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi malahan mereka memilih bekerja atau menikah. Yang lebih memiriskan lulusan MI tahun kemarin paling muda berusia 16 tahun, yang layaknyanya sudah berada di bangku sekolah menengah atas atau SMA, jadi dari rasa prihatin itulah yang menggerakkan hati mereka untuk bisa membantu apapun untuk meningkatkan semangat dalam belajar.


Jadi  meskipun namanya gubuk baca lentera negeri, kegiatan mereka tidak hanya baca-membaca. Fokus Fachrul adalah bagaimana anak-anak nantinya punya sikap afektif yang baik. Mereka awali memang dengan buku-buku, tapi itu hanya beberapa saat. Hal ini karena anak kecil suka bosan kalau hanya membaca. Jadi para pengelolah lebih sering menyelipkan dengan kegiatan yang lain, entah itu permainan tradisional, musik tradisional, membuat topeng malangan dari bubur kertas. GBLN bergerak di daerah yang bisa dikatakan daerah pinggiran kabupaten Malang (Kecamatan Jabung).

Untuk baca-membaca sebenarnya anak-anak sangat suka, namun mereka terkadang terkendala dari segi fasilitas (buku bacaan yang baik) yang kurang memadahi. "Disini bagi sebagian anak buku bacaan bisa dibilang barang mewah. Jadi setiap kali mereka menggelar pustaka keliling anak-anak menyebutnya angon buku ngangsu ilmu, antusias dari mereka pun sangat tinggi, bahkan ada yang berebut", tutupnya.

Gasing Tengkorak; Film Horor Pertama Sang Ratu Sinetron



Waw!!! Saya terkejut ketika mengetahui di salah satu akun berita online mengenai kabar Nikita Willy untuk pertama kalinya bermain film horor. Siapa yang tidak mengenal Nikita Willy, artis sinetron papan atas yang memulai karier pertama kalinya yaitu pada sinetron Bulan dan Bintang. Saya ingat betul kala itu saya masih duduk di bangku sekolah dasar.

Sudah tidak asing lagi kalau Ratu Sinetron adalah julukan untuk artis wanita berdarah minang ini karena sudah banyak sekali judul sinetron yang ia bintangi. Untuk masalah sinetron yang mengandung unsur drama atau pun komedi, kualitas akting Nikita sudah tidak perlu diragukan, namun untuk urusan film layar lebar Nikita terbilang pemain baru apalagi film ini bergenre film horor garapan Jose Purnomo.
Saya tahu film horor karya Jose Purnomo memang terkenal laris manis mengingat film sebelumnya yang berjudul Jailangkung yang menggandeng salah satu aktor muda terbaru, Jefri Nichol sukses dengan 2,5 juta lebih penonton. Ini tentu kemajuan yang sangat luar biasa untuk katagori film horor di Indonesia yang mungkin memiliki sejarah kurang bagus di kalangan masyarakat.

Film terbaru bapak Jose ini berjudul Gasing Tengkorak yang  bersal daerah Padang, Sumatra Barat. Di sini mungkin bukan hanya saya yang bertanya-tanya mengapa bapak Jose memilih Nikita Willy untuk bergabung dalam film horor terbarunya? Yaps.... kemarin Rabu, 2 Agustus 2017 dalam acara Launcing Poster dan Teaser film Gasing Tengkorak di XXI Metropole, Jakarta akhirnya bapak Jose mengklarifikasi.

Nikita Willy dalam film ini berperan sebagai Veronica, seorang diva yang memiliki jadwal menyanyi sangat padat dan suatu hari ia ingin berlibur ke suatu tempat yang jauh dari keramaian. Namun ternyata bermula dari sinilah teror dari Gasing Tengkorak itu muncul.

Dalam acara launching fimnya tersebut pak produser mengatakan bahwa Nikita Willy memang bukan pilihan dari bapak Jose Purnomo yang merupakan sekaligus sutradara dari film Gasing Tengkorak. Nikita Willy adalah pilihan dari bapak produser, Dheeraj Kalwani. “Awalnya saya ajukan beberapa nama sebenarnya. Saat nama artis yang pertama saya sebutkan, Jose hanya menunduk. Saya sangat mengerti bahwa body languagenya itu artinya dia tidak setuju”, ujar Dheeraj. “Tapi waktu nama Nikita Willy yang disebut, saya langsung setuju. Karena untuk film class A kita perlu pemain class A juga seperti Niki untuk bisa naik kelas”, pungkas Jose.

Dalam filmnya kali ini bapak Jose sebagai sang sutradara ikut ambil serta mengarahkan para pemainnya dalam berakting agar sesuai dengan yang diinginkan. Ia pula memiliki metode yang sangat unik dalam mengukur kemampuan para pemainnya di film horor, yakni dengan 6 level tingkat ekspresi takut. “buat saya akting takut itu ada 6 level. Mulai dari wah ada apa tuh sampai lari ketakutan terbirit-birit. Dari semua itu harus betbeda ekspresinya”, kata Jose. “Nggak semua pemain bisa melakukan hal itu. Tapi Niki bisa”, tambahnya.


Niki pun mengaku bahwa banyak belajar dari film horor pertamanya ini, selain belajar akting tingkat 6 level Niki juga memiliki pengalaman mistis selama proses syuting film. "Jadi kan syuting itu ada pengulangan mantra berkali-kali. Namanya juga syuting jadi harus diambil dati berbagai angle. Nah pas dukunnya mengucap mantra, ada kru yang teriak-teriak kesakitan kaya kesuripan", tutur Niki.

Hayooo.... siapa yang penasaran dengan akting Nikita Willy di film horor pertamanya ini??? Apalagi film ini menyajikan pemandangan indah yang terlihat dalam cuplikan teaser film tersebut. Yuk kita intip teasernya!


Judul Film
Gasing Tengkorak

Sutradara
Jose Purnomo

Produksi
Dee Company

Pemain
Nikita Willy
Rendy Krisna
Voke Victoria
Farahdiba Ferreira



Perkiraan Tayang
September/Oktober 2017